Terbentuknya sebuah grup biasanya mempunyai latar belakang yang tidak jauh berbeda antar personilnya. Bisa karena mereka di satukan di sekolah, lingkungan tempat tinggal, tongkrongan, atau bisa juga melalui sebuah jejaring sosial. Namun yang jelas, grup itu bisa terbentuk karena adanya sebuah kegemaran dan keinginan yang sama bagi antar personilnya akan ‘sesuatu’. 

Begitupun dengan Cozy Republic. Mimpi mendambakan sebuah keadaan yang nyaman, damai, tentram, tenang tak ada kebencian sehingga mampu mengalirnya ide ide kreatif. Sebuah situasi yang hingga kini masih menjadi keinginan untuk terus diwujudkan, itulah yang membuat Cozy Republic lahir di tahun 2006. Cozy Republic seolah ingin menjawab dan memberikan solusi damai itu. Di Cozy Republic itu pula kita semua bisa menikmatinya lewat alunan nada nada indah dan larik larik puitik. Sebuah situasi yang menjadi dambaan kita semua. Si’ar universal dalam lirik dan nada yang me-motivasi pada akhirnya menjadi kiblat Cozy Republik dalam bermusik. Sebagai orang muda yang punya talenta bermusik, Cozy saat itu juga bekerja selaku producer untuk menggarap kompilasi album Music Factory di Kentucky Fried Chicken. Sebagai producer, Cozy mempunyai peluag besar untuk menyertakan karyanya. Maka lahirlah single Bisa Setia, untuk melengkapi album kompilasi Music Factory. Warna reggae yang disodorkan langsung menyedot perhatian di antara lagu lagu pop lainnya. Reaksi pasar luar biasa. Double Platinum berhasil di raih lewat single Bisa Setia. Melihat kenyataan lagunya bisa diterima pasar. Cozypun melanjutkan kisah bermusiknya dengan menelurkan sebuah album. Di bawah bendera Greenlabs, album Republic Uye resmi diluncurkan pada tahun 2008. Komposisi personil di grup ini juga sudah modifikasi dari single Bisa Setia. Mereka adalah Cozy (gitar & vocal), Edmond (Keyboard), Fany (Bass), Renold (Gitar), Adi (Flute / Perkusi) dan Gannes (Drum). 

Di album Republic Uye mempunyai satu single hits bertajuk Hitam Putih. Meski mempunyai materi yang terbilang kuat, namun sayang jalannya album perdana Cozy bisa dibilang tidak maksimal. Elemen mendasar yang membuatnya seperti itu karenan promosi album yang dijalankan seperti ‘ogah ogahan’. Padahal, yang membuat band ini berbeda dengan banyak band reggae lainnya adalah tema cinta yang mereka hadirkan. Mereka tidak lagi berbicara tentang pantai, isu sosial atau politik layaknya band reggae lain. Sebuah tawaran musik dan lirik yang ringan, enak didengar, tidak harus berkerut jidat untuk menikmatinya tertuang dalam lagu lagu seperti Hitam Putih, Aku Masih Punya Cinta, Kucing Rasta, Republik Uye, Mirip Pacarku, dan juga Bidadari. Dengan materi yagn seperti itu, Republic Uye tetap bisa merangkul Cozy Peoples untuk lebih setia pada grup yang satu ini. Ada proses kristalisasi kesetiaan bagi penggemarnya dengan Cozy Republic. 

Setelah cukup lama vacum, Cozy Republic kembali bangkit di tahun 2010 dengan menelurkan album Cinta 17-an sebagai album keduanya. Untuk memperkuat formasi band, Cozypun menggandeng beberapa pemain baru dengan hadirnya Indha (keyboard) dan Rival / Boy (guest bass) untuk melengkapi barisan Cozy Bastian (gitar & vocal), P’nyot (gitar) dan Uv (drum). Meski album sudah disiapkan dengan matang, namun di tahun Macan itu Cozy republic tak kunjung berjodoh dengan berbagai macam recording company. Dua hingga tiga label yang ‘naksir’ keanggunan album Cinta 17-an, agaknya masih belum berjodoh. 

 Sepanjang tahun Macan hingga tahun Kelinci, Cozy terus berupaya untuk menyamakan visi dengan mereka yang mengaku memiliki kekuatan financial. Tapi kalau memang bukan jodoh, pertemuan itu tidak membuahkan kesepakatan. Tak mau kalah dengan keadaan, di penghujung tahun 2011, jodohpun bertemu. Benar kata pepatah, ‘Kalau jodoh tak lari ke mana’. Pihak itu adalah PHOENIX, salah satu recording company yang punya visi dan sejalan dengan Cozy Republic. Lagu yang dipilih sebagai ‘mahar’ setelah Ijab Kabul diikrarkan adalah single Bidadari. Lagu ini merupakan recycling dari album pertama mereka di tahun 2008. Dengan sentuhan musik yang berbeda, single ini diharapkan bisa menembus pasar lebih agresif lagi. Rasanya tak salah kalau akhirnya PHOENIX berani merangkul Cozy Republic. Paling tidak tentunya pihak PHOENIX sendiri menyaksikan pergerakan perjalanan Cozy Republic. Indikasi pergerakan tersebut cukup jelas, jadwal manggung Cozy Republic perlahan lahan mulai padat. Tiap minggu tidak kurang dari dua panggung off air dijajahinya. Bahkan tak jarang di satu hari harus manggung di dua tempat berbeda. Ibarat magma, Cozy Republic sesungguhnya tinggal menunggu waktu untuk meledaknya saja. Seluruh materi lagu sangat kuat. Konsep bermusik menawarkan sesuatu yang berbeda. Jadi Cozy Republic memang tinggal menunggu saat yang tepat untuk merajai musik Indonesia. Sumber: cozyrepublic.com


Official website: http://www.cozyrepublic.com/
Myspace: http://www.myspace.com/cozyrepublic
Reverbnation: http://www.reverbnation.com/republikuye
Facebook: http://www.facebook.com/cozyrepublic
Twitter: http://twitter.com/Cozy_Republic

0 komentar:

Post a Comment

 
Top